Wednesday 23 October 2013

karya sastra



PERAHU KERTAS

Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di Negara tersebut selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia oleh sang Ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.

Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru dongeng. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongen bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian, tokoh Kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.

Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam, mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. “Diam”-nya mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.

Persahabatan Kugy, Keenan, Eko dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petualangan berjudul “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan.

Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.

Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongen “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.

Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.



Nilai nilai : persahabatan dan kisah cinta dalam novel ini adalah inti dari novel perahu kertas .

Komentar : perasaan cinta dalam persahabatan ini memang rumit , karena cinta dan kesibukan persahabatan mereka renggang . tokoh kugy adalah wanita bertubuh mungil dan dia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria . dan keenan merupakan tokoh yang sangat hidup di novel ini

Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang Pustaka/Truedee
Terbit Pertama Kali: 2010
Jumlah Halaman: 444

Tuesday 15 October 2013

tugas ilmu budaya dasar



Masalah : Tentang keberadaan mobil murah di Indonesia , mobil ini di datangkan ke Indonesia untuk masyarakat masyarakat tingkat menengah ke bawah , mobil murah ini telah di perkenalkan di salah satu daerah di jakarta beberapa hari yang lalu dan di buka oleh bapa wakil presiden Boediono . Sedangkan pemerintah DKI Jakarta sangat tidak setuju dengan ada nya mobil murah , karena bisa menambah kemacetan di daerah ibu kota khususnya , bisa menambah polusi udara dan bisa menambah pengeluaran minyak subsidi BBM .

Solusi : Seharusnya mobil murah itu tidak perlu di datang kan ke Indonesia , karena masyarakat menengah ke bawah tidak membutuhkan kemewahan dalam berkendara , tapi yang mereka butuh kan hanya bisa tepat waktu supaya bisa sampai ke tempat tujuan mereka . Contoh di transportasi angkutan umum Transjakarta mereka rela berdesak desakan menaiki angkutan tersebut , bahkan rela berdiri di angkutan tersebut untuk bisa sampai ke tempat tujuan nya , dan sama hal nya di transportasi umum jenis kereta , mereka rela berdesak desakan bahkan tidak sedikit juga yang berdiri di dalam kereta tersebut untuk bisa sampai ke tempat tujuan nya . Jadi intinya mereka tidak perlu ke nyamanan dan kemewahan dalam berkendara tapi yang mereka perlukan bagaimana bisa tepat waktu supaya sampai tempat tujuan . Seharusnya pemerintah bisa memperhatikan transportasi umum seperti , kereta , angkutan kota , bus dan lain lain , dan bisa memperbaiki tempat tempat untuk pemberhentian transportasi umum seperti stasiun , terminal , halte dan yang lain nya . Jadi tidak perlu mobil murah untuk berkendara , karena masih banyak keperluan masyarakat indonesia yang lebih penting daripada membeli mobil murah .