KELAS : 4EA26
NPM : 12213590
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Ukuran perusahaan (size) memiliki korelasi dengan
manajemen laba karena telah banyak digunakan sebagai variabel dalam penelitian
oleh peneliti di bidang akuntansi untuk dapat membuktikan beberapa hipotesa
yang mereka buat seperti penelitian yang dilakukan oleh Defond (1993) dalam
Veronica dan Bachtiar (2003) menemukan bahwa ukuran perusahaan berkorelasi
secara positif dengan manajemen laba. Perusahaan yang besar memiliki insentif
yang cukup besar untuk melakukan manajemen laba, karena salah satu alasan
utamanya adalah perusahaan besar harus mampu memenuhi ekspektasi dari investor
atau pemegang sahamnya. Selain itu semakin besar perusahaan maka semakin banyak
estimasi dan penilaian yang perlu diterapkan untuk tiap jenis aktivitas
perusahaan yang semakin banyak.
Penelitian yang dilakukan oleh Long dan Lundholm
(1993) dalam Welhendra (2006) membuktikan bahwa tingkat keluasan informasi
kebijakan pengungkapan perusahaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya
ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan yang besar cenderung akan mengungkapkan
lebih banyak informasi karena lebih banyaknya permintaan akan informasi
perusahaan biaya pengungkapan rata-rata akan menurun seiring dengan bertambah
besarnya perusahaan, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam melakukan
manajemen laba. Dengan demikian ukuran perusahaan mempunyai hubungan yang
positif dengan manajemen laba.
Penelitian yang dilakukan oleh Veronica dan
Bachtiar (2003) menemukan bukti ukuran perusahaan sesuai dengan hipotesa
berkorelasi positif dan signifikan terhadap discretionary
accruals. Hal ini menggambarkan bahwa semakin besar perusahaan, maka
semakin kompleks aktivitas operasionalnya dan semakin banyak kesempatan bagi manajer
untuk melakukan manajemen laba melalui dasar akrual.
Penelitian yang dilakukan oleh Albrecth (1990)
serta Lee dan Choi (2002) menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar kurang
memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan perusahaan-perusahaan
kecil karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar. Karena
itu, diduga bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi besaran pengelolaan laba
perusahaan, dimana jika pengelolaan laba tersebut oportunis maka semakin besar
perusahaan akan semakin kecil pengelolaan laba (berhubungan negatif) tapi jika
pengelolaan laba efisien maka semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
tinggi pengelolaan labanya (berhubungan positif).
Penelitian Ashari et al. (1994) menghasilkan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Jin dan Machfoedz (1998) juga tidak berhasil
membuktikan bahwa ukuran perusahaan merupakan faktor pendorong dilakukannya
praktek perataan laba. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Suwito dan
Herawati (2005) yang juga tidak menemukan pengaruh ukuran perusahaan terhadap
praktik perataan laba.
Valensiya (2005) menyatakan bahwa perataan laba
mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan ukuran perusahaan. Karena
perataan laba mempunyai kaitan yang erat dengan manajemen laba, maka secara
otomatis manajemen laba juga mempunyai hubungan dengan ukuran perusahaan.
SUMBER : http://pustakateori.blogspot.co.id/2015/08/pengaruh-ukuran-perusahaan-terhadap.html