Saturday 26 September 2015

PENULISAN KE - 1

 NAMA    : DIO REZKY VITAMA
KELAS   : 3EA26
NPM        : 12213590
 
Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha yang terletak di daerah selatan kota Bandung, tidak jauh dari obyek wisata Situ Patenggang (5km), yaitu berjarak sekitar 46 kilometer dengan waktu tempuh 2,5 jam perjalanan dari pusat kota atau 35 kilometer dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang.
Bersuhu antara 8-22 derajat, terdapat dua kawah yaitu Kawah Saat ( Saat dalam bahasa sunda berarti Surut) berada di bagian barat dan Kawah Putih yang berada di bawahnya pada ketinggian 2.194 meter. Kedua kawah tersebut terbentuk akibat letusan yang terjadi sekitar abad X dan XII.
Dahulu kala sebelum Kawah Putih di buka untuk umum, masyarakat setempat percaya bahwa Kawah Putih menyimpan misteri dan Angker karena banyaknya burung yang mati saat melintasi Kawah Putih, namun pada tahun 1837 seorang ilmuwan dari Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghun membantahnya. Ia pun kemudian melakukan penelitian dan menemukan fakta bahwa banyaknya burung mati saat melintasi kawasan tersebut tidak lain dikarenakan adanya semburan lava belerang. Karena kandungan belerang di Kawah Putih sangat tinggi maka pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang yang di beri nama Zwavel Ontgining Kawah Putih yang kemudian usaha tersebut di lanjutkan pada pemerintahan Jepang dengan mengganti namanya menjadi Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey.
Kemudian pada tahun 1987 PT. Perhutani unit III Jawa Barat, Banten mulai mengembangkan kawasan Kawah Putih sebagai obyek wisata, Keindahan danau Kawah Putih memang sangat mempesona. Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan yaitu air di danau kawahnya bisa berubah warna, seperti hijau apel, kebiru-biruan bila cuaca terang terkena pantulan matahari, coklat susu, namun paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atasnya. Kawasan ini tidak jarang sebagai obyek untuk foto pre wedding karena pemandangannya yang eksotis.
Fasilitas yang tersedia pun sudah memadai dengan adanya area parkir, mushola, transportasi transit, pusat informasi serta adanya warung-warung makanan.
Dari jakarta melewati tol Cipularang menuju pintu keluar tol Kopo, lalu menuju Soreang ke arah selatan kota Ciwidey. Lama perjalanan dari Ciwidey sekitar 20 sampai 30 menit menuju gerbang masuk obyek wisata Kawah Putih. Pengunjung disarankan menggunakan kendaraan untuk menuju Kawah Putih dari pintu masuk dikarenakan jaraknya yang cukup jauh dan menanjak sekitar 5,6 Kilometer atau sekitar 10-15 menit dengan berkendara.
Jika menggunakan kendaraan pribadi maka bisa langsung menuju area parkir yang tidak jauh dari Kawah Putih, sementara pengunjung dengan rombongan besar hanya bisa menuju Kawah Putih dengan menggunakan Kendaraan Khusus yang tersedia di area parkir, karena kondisi jalan yang sempit dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilewati bus atau kendaraan besar lainnya. Karena akses nya belum memadai untuk dilalui oleh bus.
Untuk tarif masuk Kawah Putih yaitu Rp.150.000 untuk mobil sampai di atas kawasan Kawah Putih, Rp.35.000 untuk motor dan Rp. 15.000 per orang.
 
Menurut saya ketika saya berkunjung ke sana keadaan kawah menang indah dan sangat sejuk dan kita bisa melihat keindahan alah di sana. Harga pedagang di sana relatif mahal dan keadaan lingkungan di sana masih cukup kotor karena ada beberapa orang masih membuang sampah sembarang

kita harus lebih mensyukuri nikmat Allah yang telah menciptakan alam dan pemandangan yang sangat indah, tetapi masih saja ada orang yang tidak menghargai alam, karena masih ada beberapa sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung . seharusnya kita harus lebih bisa menghargai alam sekitar supaya tidak kotor dan rusak .

Solusi : seharusnya manajemen organisasi di kawasan tersebut lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas yang ada di kawasan Wisata Kawah Putih. Agar daya tarik kawasan wisata tersebut dapat member daya tarik yang lebih kepada para wisatawan, khususnya wisatawan dari mancanegara.

BAB 1 PERILAKU KONSUMEN


NAMA    : DIO REZKY VITAMA
KELAS   : 3EA26
NPM        : 12213590

BAB I
PENDAHULUAN
.
1 Latar Belakang
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan.Model perilaku konsumen dafat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras konsumen.Model perilaku konsumen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku konsumen yaitu : Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, klompok anutan (small referebce grups), dan keluarga.Sedangkan kekuatan pisikologis  terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui
mengenai perilaku konsumen.Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya
  • Rumusan masalah
  1. Apa yang di maksud dengan perilaku konsumen ?
  2. Pemikiran yang benar tentang konsumen ?
  3. Penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis ?
  • Tujuan pembahasan
  1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan konsumen
  2. Mengetahui Pemikiran yang benar tentang konsumen
  3. Mengetahui Penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis


BAB II
PEMBAHASAN

1.    APA YANG DIMAKSUD PERILAKU KONSUMEN ?

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya.
Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran. Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.

2.    PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG KONSUMEN

Konsumen adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli suatu produk untuk dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali. konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.


3.    PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS 
Konsumen sebagai ilmu yang  dinamis dikarenakan proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis
demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.










BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.
Perilaku konsumen adalah tinkat laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan sutu produk dan jasa mereka/satu tindakan-tindakan, proses hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan sutu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman, dengan mempelajari 3 variabel perilaku konsumen.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : kekuatan sosial budaya dan kekuatan pisikologis.
Metode yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen dan metode memusatkan atau memfokuskan kelompok konsume.

Teori tingkahlaku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen dipasaran, yaitu menerangakan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya. Teori ini dikembangka dalam dua bentuk : teori utility dan analisis kepuasan sama.


sumber :
-          raachmaa.blogspot.co.id/2013/09/apa-yang-dimaksud-perilaku-konsumen.html