NAMA : DIO REZKY VITAMA
KELAS : 3EA26
NPM : 12213590
SUB POKOK :
- Kepribadian
- Nilai-nilai individu
- Konsep gaya hidup dan pengukurannya
- Pengukuran ganda perilaku individu
1.
Kepribadiana
Pengertian
Kepribadian:
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang
menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya
(Schiffman & Kanuk, 2000). Berdasarkan definisi ini maka bisa disimpulkan
bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya
berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain.
Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa
kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu,
sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik
Faktor-faktor
kepribadian:
1. Faktor
keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu.
Tinggi fisik, bentuk wajah,
gender,
temperamen, komposisi otot
dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap,
entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua
dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis,
psikologis,
dan psikologis bawaan dari individu.
2. Faktor
lingkungan
Di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga,
teman,
dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain
yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam
membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring
berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin
hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang
lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan,
keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan
yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah,
keluarga, dan teman,
sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan
dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang
menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama,
serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.
Tipe-tipe
kepribadian:
Kepribadian seseorang tersusun atas dasar vitalitas jasmani
dan rohaninnya disamping ada faktor tempramen, karakter dan bakat. Vitalitas
jasmani bergantung pada konstruksi tubuh, sedangkan vitalitas psikis merupakan
energi hidup yang belum terarah secara internasional, sebagian bergantung pada
alam lingkungan yang membentuknya.
Ada beberapa teori mengenai macam - macam kepribadian. Teori
yang paling populer dan terus dikembangkan adalah teori Hipocrates-Galenus yang
merupakan pengembang dari teori Empedokretus. Berdasarkan pemikirannya, ia
mengatakan bahwa sifat tempramen dasar itu adalah akibat dari 4 macam cairan
tubuh yang sangat penting didalam tubuh manusia:
1.
Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2.
Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
3.
Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
4.
Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)
Kemudian teori hipocrates disempurnakan kembali oleh Galenus
yang mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi
tertentu, dimana jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain,
maka cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang. Tipe
kepribadian seseorang dibagi menjadi dua. Yaitu:
1. Kepribadian tipe A adalah
keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih
banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang
dari orang atau hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini
cenderung dihargai dan dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan
barang-barang material yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah:
A.
selalu
bergerak, berjalan, dan makan cepat;
B.
merasa
tidak sabaran;
C.
berusaha
keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
D.
tidak
dapat menikmati waktu luang;
2. Kepribadian proaktif
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis,
berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan
yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan
tanpa memedulikan batasan atau halangan.
2. Nilai-nilai Individu
Nilai konsumen (customer value) ditentukan oleh 2 hal yaitu
biaya (cost) dan manfaat (benefit). Biaya mencakup biaya uang, waktu, energi,
dan psikologi. Manfaat mencakup manfaat produk,jasa,pribadi,danimage.
Manfaat yang dirasakan oleh setiap konsumen berbeda-beda. Satu manfaat bisa menjadi lebih penting dibanding manfaat lainnya. Berbeda dengan manfaat, biaya bersifat mutlak dan merupakan akumulasi dari seluruh biaya yang ada, hanya saja terkadang konsumen tidak menyadari biaya lain selain biaya uang.
Manfaat yang dirasakan oleh setiap konsumen berbeda-beda. Satu manfaat bisa menjadi lebih penting dibanding manfaat lainnya. Berbeda dengan manfaat, biaya bersifat mutlak dan merupakan akumulasi dari seluruh biaya yang ada, hanya saja terkadang konsumen tidak menyadari biaya lain selain biaya uang.
· Jika
manfaat > biaya, maka akan tercipta nilai konsumen yang tinggi (superior
customer value)
· Jika
manfaat < biaya, maka akan tercipta nilai konsumen yang rendah (inferior
customer value)
Untuk mencapai kepuasan konsumen, maka perusahaan perlu
memberikan nilai konsumen yang lebih baik daripada pesaingnya.
Nilai dan Gaya hidup dalam perilaku konsumen sangat
berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa Perilaku Konsumen serta
relevansinya dengan strategi market dalam membentuk sebuah konsumen yang kuat
dengan produsennya. Produsen tentu memiliki standar prosedur dalam menguasai
pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan mendapatkan hati di para konsumen,
hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu melakukan riset pemasaran, agar
memperoleh hasil yang maksimal dalam proses penjualan.
Barang dan jasa juga mempunyai nilai yaitu nilai pakai dan
nilai tukar. Nilai pakai sendiri dibagi dua yaitu nilai pakai objektif dan
nilai pakai subjektif. Nilai pakai objektif merupakan kemampuan suatu barang
untuk memenuhi kebutuhan banyak orang sedangkan nilai pakai subjektif merupakan
nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda atau jasa dalam
memenuhi kubutuhan pribadi pemakainya. Sementara nilai tukar juga dibagi dua
yaitu nilai tukar objektif dan nilai tukar subjektif.
Teori nilai juga terbagi menjadi dua teori nilai objektif
dan teori nilai subjektif. Yang termasuk teori nilai objektif yaitu teori biaya
produksi dari Adam smith, teori dari biaya produksi tenaga kerja dari David
ricardo, teori nilai lebih dari Karl mark, teori nilai reproduksi dari Carey,
teori nilai pasar dari Humme dan Locke.
3. Konsep Gaya Hidup dan
Pengukurannya
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana
seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan
nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang
menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik
individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya
interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian.
Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan
uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi
perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi
atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang
diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah
tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di
masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan
semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah
anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang
bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau
Jawa tetap terpadat.
Manfaat
Gaya Hidup:
Manfaat
jika memahami gaya hidup konsumen :
a.
Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar
sasaran.
b.
Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan
produk di pasar dengan menggunakan iklan.
4. Pengukuran Ganda Perilaku
Individu
Pengukuran ganda perilaku individu digunakan di dalam
analisis perilaku konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun
gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek
yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup adalah yang
paling praktis untuk mengembangkan strategi pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin.
SUMBER : http://mhkurniawan.blogspot.co.id/2012/11/perilaku-konsumen-bab-8-viii.html
No comments:
Post a Comment